
- Apel Komandan Satuan Kodam VI/Mulawarman di Titik Nol IKN Nusantara
- Dukung Energi Bersih, PT MHU Teken Kontrak Pembelian Layanan Renewable Energy Certificate PLN
- Kakanwil Kumham Kaltim Apresiasi Kinerja dan Kualitas Layanan Imigrasi Balikpapan
- Upacara Hardiknas, Wali Kota Balikpapan Luncurkan Satu Guru Satu Buku
- Penumpang Bandara SAMS Sepinggan Meningkat 227 Persen Pada Lebaran 2022
- Penumpang Bandara SAMS Sepinggan Meningkat 227 Persen Pada Lebaran 2022
- Inflasi Balikpapan Lebih Tinggi Secara Nasional, Angkutan Udara Beri Andil 0,22 Persen
- DPRD Ajukan 3 Nama Calon Wakil Wali Kota Balikpapan
- PLN Raih Penghargaan Mitra BUMN Champion 2022 dari Erick Thohir
- Pelabuhan Semayang Balikpapan Dipadati Ribuan Penumpang Arus Balik
- Home
- ADVERTORIAL
- SKK Migas Kalsul Berdampak Positif Bagi Kemajuan Sektor Pertanian

Balikpapan,
btv.co.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (SKK Migas Kalsul)
menggelar webinar Forum Tanggung Jawab Sosial (FJTS) 2021 dengan tema
Partisipasi Pendampingan Hulu Migas Menuju Ketahanan Pangan Masyarakat di
Sekitar Wilayah Operasi, Selasa pagi, 26 Oktober 2021.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari
Idris dalam keterangan pers yang diterima helloborneo.com menyampaikan, kegiatan
tahunan ini dilaksanakan untuk menghargai kerjasama dengan masyarakat di daerah
operasi, bersama dengan kontrak kerjasama di Kalimantan dan Sulawesi. Yakni kerjasama
membangun kolaborasi yang efektif agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kita tidak hanya membangun bagaimana cara bercocok tanam, namun juga bagaimana cara membangun pertanian menjadi pertanian modern, serta membantu menghubungkan mereka dengan pasar-pasar modern, dimana petani di desa juga menerapkan sistem digital dan kita hubungkan mereka dengan pasar-pasar yang lebih luas,” ucap Azhari Idris.
Baca Lainnya :
- 2021 Animo Berinvestasi Masyarakat Mulai Pulih, Seiring Peningkatan Jumlah Investor
- Bakti Sosial Berau Coal- Sinar Mas, Dukung Serbuan 10.000 Vaksin TNI AU & Serahkan 20.420 Paket Semb
- DPRD Balikpapan Dukung Pembelajaran Tatap Muka Dibatalkan
- Pelabuhan Tempayang Paser
- Vaksinasi Bagi Anak Dan Bumil
Muhtadi dari Joglo Tani Kolong Langit Binaan
KKKS Eni Muara Bakau, sebagai narasumber pertama dalam webinar yang bekerjasama
dengan Balikpapan Televisi, menjelaskan, dirinya tergabung dalam kelompok tani
yang memulai kolaborasi kegiatan pertanian dengan peternakan.
Kolaborasi tersebut diakui efektif untuk
mengurangi operasional pertanian seperti pembelian pupuk, karena para petani
telah memproduksi pupuk organik sendiri yang memanfaatkan kotoran ternak.
“Pertanian organik bisa dimulai dari
peternakan, dimana limbah ternak difermentasi dengan rumput atau daun untuk
dijadikan pupuk organik, bisa juga gunakan sampah rumah tangga. Sedangkan bibit
padi khas kalimantan sudah tersedia di Joglo Tani,” jelasnya.
Muhtadi memberi tips kepada peserta webinar
terkait mengatasi hama pada tanaman tomat dan cabai, yakni dengan menerapkan
sistem tanam seling antara tanaman tomat dengan tanaman lain misalnya jagung,
hal ini akan mengalihkan hama ke tanaman lain sehingga tidak semakin banyak di
satu tanaman.
Mengatasi hama juga bisa dengan menanam
tanaman bunga dengan warna kuning, karena hama menyukai warna kuning cerah.
Selain itu tanaman yang sudah tidak produktif sebaiknya dicabut agar hama yang
ada sekaligus terbasmi.
Selain Joglo Tani Kolong Langit, hadir pula
perwakilan dari Kelompok Tani SETARIA Binaan KKKS Pertamina EP Asset 5
Sanga-sanga Field, yang berhasil memanfaatkan lahan bekas tambang berkat
program kerjasama yang berkelanjutan.
Di mana sebelum dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian, lahan bekas tambang lebih dulu diteliti sehingga dapat menentukan
jenis tanaman. Saat ini lahan bekas tambang yang ada telah dimanfaatkan untuk
menanam serai wangi, gamal hingga lamtoro.
Adanya kegiatan pertanian di lahan bekas
tambang ini diakui akhirnya menjadi inspirasi dan menyadarkan masyarakat
sekitar untuk turut bersedia memanfaatkan lahan dalam bertani. Terutama Ibu
Kota Negara baru nantinya akan berpindah ke Kaltim, sehingga diharapkan para
petani telah mampu menciptakan ketahanan pangan sehingga siap dengan kondisi perpindahan
IKN.
Di masa pandemi ini kegiatan bertani juga
mulai dilirik kaum milenial, meski hanya dilakukan sekadar hobi, namun dengan
kesadaran kecil itu diharapkan mulai bermunculan calon petani milenial.
Hal tersebut disampaikan Sandi Okta Susila,
Ketua Umum Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI, dalam penyampaian
materi webinar.
Kegiatan bertani diakui masih dipandang
sebelah mata oleh kalangan milenial, sehingga untuk mengajak anak muda bertani
diperlukan sosok anak muda yang sukses dibidang pertanian dan diharapkan mampu
menjadi inspirasi.
“Orang lebih melihat prospek diluar pertanian,
rasanya kita perlu memunculkan anak muda yang berhasil di bidang pertanian.
Sudah bukan alasan milenial yang ingin memulai bertani tidak ada modal atau
tidak ada pasar. Karena ada banyak potensi dengan bekerjasama,” ucap Sandi.
Diharapkan kegiatan pendampingan dari SKK Migas
Kalsul dapat menjadi indikasi baik bagi masyarakat dan pemerintah dalam rangka
mencapai rencana produksi industri hulu minyak bumi di indonesia satu juta pada
tahun 2034. (log)
Write a Facebook Comment